Skip to content Skip to sidebar Skip to footer
Cidade De Deus ( 2002 ) Film Review  | The City Of God Most Dangerous Town in Brazil | Stoneman

Cidade De Deus ( 2002 ) Film Review | The City Of God Most Dangerous Town in Brazil | Stoneman

City Of God 2002 Is a Brazil Crime Drama Movies, Sebuah Movie kelam yang mengkisahkan daerah pinggiran di brazil yaitu Cidade De Deus ( Kota Tuhan ).


 City Of God ( 2002 ) **

"City of god " atau biasa di sebut dalam bahasa brazilnya ialah Cidade De Deus yang artinya ' Kota Tuhan ' Adalah sebuah Crime drama movie yang berasal dari brazil. Film yang penuh dengan gejolak dan pem-berontakan ini adalah sebuah penggambaran realita nan mengerikan yang terjadi pada daerah kumuh di Rio De Janeiro ( Brazil ).  Dengan mengkisahkan tentang sebuah tragedy yang begitu memilukan yang terjadi di kawasan kumuh tersebut, Narasi pada film ini akan membawa kita kepada sebuah peng-ungkapan keji yang mengerikan terhadap daerah pinggiran yang di penuhi dengan banyak gangster. 

Seperti yang pernah saya nyatakan dalam artikel sebelumnya mengenai sebuah majas tentang perfilm-an duniawi " From the movie we learned alot,And from the movie we could sharpen the sense of our intellectuality "  Yang dimana pada film City Of God ini terdapat  sebuah unsur historis yang dapat kita telaah dari literatur narasi yang akan kita temui ketika menontonnya. 

Maksud dari historical ialah movie ini mempunyai narasi yang begitu complicated layaknya serial crime yang dikemas seperti semi-autobiographical film, Sebab film ini adalah hasil adaptasi dari sebuah novel yang di publish oleh Paulo Lins dengan judul ' City Of God ' yang dirilis pada tahun 1997, Sebuah novel yang sejujurnya di kemas sebagai novel non-fiction yang membelakangi sebuah cerita mengenai perkembangan organisasi kriminal yang terjadi pada daerah pinggiran dari Rio De Janeiro tepatnya di bagian barat Cidade De Deus,Favela. 

Dengan mengkisahkan  suatu revolusi,Tentang cultural, disertai perkembangan kriminal pada daerah kumuh yang dinamakan Cidade De Deus ( Kota Tuhan ),Membuat film ini mempunyai nilai historical yang mendalam kepada perkembangan literatur terhadap suatu daerah kumuh yang dipenuhi gangster,Kriminal dan pengedar narkoba. 

Jika kalian pernah mendengar bahwa negara brazil adalah salah satu negara yang dicap sebagai negara dengan tingkat kriminalitas yang tinggi itu adalah suatu kebenaran yang tidak bisa di elak lagi, Sebab pada film ini kita akan dihadapkan kepada kebenaran factual yang mengerikan yang sudah berkembang di kawasan kumuh Favela sejak tahun 1960-an. 

*** 

SYNOPSIS & SUMMARY : 

Dengan narasi yang fokusnya mengarah kepada satu orang fotografer bernama Rocket ( Alexandre Rodrigues ), Ia adalah salah satu fokus main karakter yang akan menceritakan semua latar karakter dan background mengenai perkembangan kriminalitas yang terjadi di Cidade De Deus ( Layaknya saksi hidup ), Scene bermula kepada dirinya yang tiba - tiba dihadapkan kepada situasi terjepit  antara ia,Gangster dan Polisi  yang akan baku hantam dengan peluru,yang lalu nantinya Ia akan mengarahkan kita kepada flashback masa kecilnya dan beberapa orang temannya yang berada pada lingkungan yang penuh dengan kriminalitas. 

Pada Scene Flashback kita akan di perkenalkan rocket kepada 3 ( Trio ) tender yaitu Shaggy,Goose dan clipper, Mereka bertiga ini ialah tiga orang kriminal amatir yang di jadikan role model pada era masa kecilnya Rocket. Kisah ketiga orang tender trio ini akan di kisahkan dengan sangat tragis yang nantinya kisah kriminalitas mereka akan dikenang sebagai trio legend yang membuka gerbang awal kriminalitas pada daerah nya yang nantinya Li'l Dice ( Leandro Firmino ) lah yang akan menjadi urban legend ( Tokoh lokal gangster ) yang menjadi karakter antagonisnya dalam film ini.

Pada scene tersebut kita akan dapat melihat jelas role play yang di garis besarkan oleh trio tender ini  adalah untuk tidak membunuh target yang mereka ingin rampok, Itu adalah rules yang mereka jaga dalam setiap melakoni perampokan yang mereka lalukan. Namun akibat kesalahan mereka sendiri nasib mereka ber-akhir dengan sangat buruk. Pada penggarapan narasinya memang cukup rumit karena banyak melibatkan karakter - karakter inti yang masing" cerita dari karakter tersebut akan di ceritakan oleh rocket sehingga menimbul kan kesan seolah - olah film ini adalah film dokumenter dengan narator aktif yang menceritakan alur historicalnya. 

Salut untuk sang sutradara Fernando Meirelles Dan Katia Lund yang menggarap film ini dengan sangat rapih disertai permainan visual yang dibuat classic layaknya 80's movies. Tak terlepas dari itu scene flashback pun terus berjalan maju sambil menceritakan Karakter inti protagonisnya yaitu rocket dengan idealisnya yang ingin menjadi seorang fotografer karena tidak menyukai kerja kasar dan juga ia menyadari bahwa karena banyaknya gangster di lingkungannya pasti akan sangat mudah untuk menjadi fotografer yang meliput kawasannya sendiri dari dalam. 

Itulah mengapa film ini bisa di katakan sebagai Semi-Autobiographical movie,Karena karakter rocket pada film ini ibaratkan saksi hidup yang tinggal di daerah kumuh yang di penuhi oleh pembunuh serta kriminalitas dan peredaran narkoba yang hidup bebas.Tak hanya itu dengan adanya  Karakter Rocket disini sebagai pioner penting yang akan menemani kita dengan intelektualnya dalam menyampaikan kisah hidupnya selama berada di kota Tuhan (City Of God ), Membuat film ini menjadi semakin seru untuk di tonton.

Dan terlebih lagi literatur naskah yang diterapkan pada film ini dibuat rumit namun ter-arah,Dengan gaya bercerita Plotmixed yang  memakai tehknik Present time ( Kilas awal )  to past time ( kembali ke masa lalu )  dan di putar menjadi past time ( dari masa lalu )  to present time ( hingga ke masa mendatang ), Pokoknya narasi pada film ini akan di mixed dan dibuat menjadi begitu liar pada plot - plot selanjutnya.

**** 

Itulah mengapa film City Of God ini banyak sekali mendapatkan award  karena penggarapan Screen play dan terlebih lagi untuk Penggarapan Cinematography yang dilakukan oleh Cesar Charlone dibuat sangat rapih dengan penggambaran visualnya yang cold dan editingnya yang bokeh membuat film ini mendapatkan award dengan editing terbaik yaitu BAFTA Award For Best Editing .Yah walaupun memang based story pada film ini sudah sangat extreme untuk di kategorikan sebagai Crime movie tentunya. 

Dan seperti yang saya katakan sebelumnya mengenai Film ini, Film ini adalah sebuah penggambaran realita yang terjadi terhadap sebuah daerah kumuh  dengan perkembangan gangster terpesat  yang dinamakan City Of God. Hampir seperti historical movie sih hanya saja dikemas dalam bentuk cerita non-fiction yang diumpatkan Paulo Lins dalam penulisan novelnya. Untuk adegan - adegan pada filmnya pun yang menonjolkan kekerasan, (Drugs ) pengedar, serta sistematis cara kriminal ini bekerja pun akan di tonjolkan dengan cukup extreme pada layar kaca sehingga inilah yang membuat film ini (Bad Ass ) bokeh banget untuk di tonton.

Akibat film ini tembus menjadi komersial film karena banyaknya peng-hargaan disertai kritik dan audience yang banyak memberi tanggapan baik terhadap film ini, Kedua Sutradara film ini pun menerbitkan City Of Men sebagai Tv Series di brazil dan meng-adaptasinya juga menjadi sebuah film dengan judul City Of Men ( 2007 ).

Tak hanya itu ada satu kutipan kiasan yang inspirasional sekali dan berhasil saya simak dari film ini yaitu ' If You Run,The Beast Catches you,If You Stay, The Beast eats you ' Damn,dari beberapa kalimat itu kita bisa sadari bahwa film ini extreme banget men, Apalagi kalau kalian ingin mengetahui literasi kultur dari brazil wajib banget sih nonton ini.

Open Comments

Post a Comment for "Cidade De Deus ( 2002 ) Film Review | The City Of God Most Dangerous Town in Brazil | Stoneman "